Kamis, 30 Desember 2010

Sejarah Himpunan Mahasiswa Islam ( H M I )

    A. Definisi Sejarah  Sejarah adalah pelajaran dan pengetahuan tentang perjalanan masa lampau ummat manusia, mengenai apa yang dikerjakan, dikatakan dan dipikirkan oleh manusia pada masa lampau, untuk menjadi cerminan dan pedoman berupa pelajaran, peringatan, kebenaran bagi masa kini dan mendatang untuk mengukuhkan hati manusia.

    B. Latar Belakang Sejarah Berdirinya HMI

    Kalau ditinjau secara umum ada 4 (empat) permasalahan yang menjadi latar belakang sejarah berdirinya HMI.

    Situasi Dunia Internasional

    Berbagai argumen telah diungkapkan sebab-sebab kemunduran ummat Islam. Tetapi hanya satu hal yang mendekati kebenaran, yaitu bahwa kemunduran ummat Islam diawali dengan kemunduran berpikir, bahkan sama sekali menutup kesempatan untuk berpikir. Yang jelas ketika ummat Islam terlena dengan kebesaran dan keagungan masa lalu maka pada saat itu pula kemunduran menghinggapi kita.

    Akibat dari keterbelakangan ummat Islam , maka munculah gerakan untuk menentang keterbatasan seseorang melaksanakan ajaran Islam secara benar dan utuh. Gerakan ini disebut Gerakan Pembaharuan. Gerakan Pembaharuan ini ingin mengembalikan ajaran Islam kepada ajaran yang totalitas, dimana disadari oleh kelompok ini, bahwa Islam bukan hanya terbatas kepada hal-hal yang sakral saja, melainkan juga merupakan pola kehidupan manusia secara keseluruhan. Untuk itu sasaran Gerakan Pembaharuan atau reformasi adalah ingin mengembalikan ajaran Islam kepada proporsi yang sebenarnya, yang berpedoman kepada Al Qur'an dan Hadist Rassullulah SAW.

    Dengan timbulnya ide pembaharuan itu, maka Gerakan Pem-baharuan di dunia Islam bermunculan, seperti di Turki (1720), Mesir (1807). Begitu juga penganjurnya seperti Rifaah Badawi Ath Tahtawi (1801-1873), Muhammad Abduh (1849-1905), Muhammad Ibnu Abdul Wahab (Wahabisme) di Saudi Arabia (1703-1787), Sayyid Ahmad Khan di India (1817-1898), Muhammad Iqbal di Pakistan (1876-1938) dan lain-lain.

    Situasi NKRI

    Tahun 1596 Cornrlis de Houtman mendarat di Banten. Maka sejak itu pulalah Indonesia dijajah Belanda. Imprealisme Barat selama ± 350 tahun membawa paling tidak 3 (tiga) hal :

    Penjajahan itu sendiri dengan segala bentuk implikasinya.

    Missi dan Zending agama Kristiani.

    Peradaban Barat dengan ciri sekulerisme dan liberalisme.

    Setelah melalui perjuangan secara terus menerus dan atas rahmat Allah SWT maka pada tanggal 17 Agustus 1945, Soekarno-Hatta Sang Dwi Tunggal Proklamasi atas nama bangsa Indonesia mengumandangkan kemerdekaannya.

    

    Kondisi Mikrobiologis Ummat Islam di Indonesia

    Kondisi ummat Islam sebelum berdirinya HMI dapat dikategorikan menjadi 4 (empat) golongan, yaitu : Pertama : Sebagian besar yang melakukan ajaran Islam itu hanya sebagai kewajiban yang diadatkan seperti dalam upacara perkawinan, kematian serta kelahiran. Kedua : Golongan alim ulama dan pengikut-pengikutnya yang mengenal dan mempraktekkan ajaran Islam sesuai yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW. Ketiga : Golongan alim ulama dan pengikut-pengikutnya yang terpengaruh oleh mistikisme yang menyebabkan mereka berpendirian bahwa hidup ini adalah untuk kepentingan akhirat saja. Keempat : Golongan kecil yang mencoba menyesuaikan diri dengan kemajuan jaman, selaras dengan wujud dan hakekat agama Islam. Mereka berusaha supaya agama Islam itu benar-benar dapat dipraktekkan dalam masyarakat Indonesia.

    Kondisi Perguruan Tinggi dan Dunia Kemahasiswaan

    Ada dua faktor yang sangat dominan yang mewarnai Perguruan Tinggi (PT) dan dunia kemahasiswaan sebelum HMI berdiri. Pertama: sisitem yang diterapkan dalam dunia pendidikan umumnya dan PT khususnya adalah sistem pendidikan barat, yang mengarah kepada sekulerisme yang "mendangkalkan agama disetiap aspek kehidupan manusia". Kedua : adanya Perserikatan Mahasiswa Yogyakarta (PMY) dan Serikat Mahasiswa Indonesia (SMI) di Surakarta dimana kedua organisasi ini dibawah pengaruh Komunis. Bergabungnya dua faham ini (Sekuler dan Komunis), melanda dunia PT dan Kemahsiswaan, menyebabkan timbulnya "Krisis Keseimbangan" yang sangat tajam, yakni tidak adanya keselarasan antara akal dan kalbu, jasmani dan rohani, serta pemenuhan antara kebutuhan dunia dan akhirat.

     

          Berdirinya Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)

    Latar Belakang Pemikiran

    Berdirinya Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) diprakasai oleh Lafran Pane, seorang mahasiswa STI (Sekolah Tinggi Islam), kini UII (Universitas Islam Indonesia) yang masih duduk ditingkat I. Tentang sosok Lafran Pane, dapat diceritakan secara garis besarnya antara lain bahwa Pemuda Lafran Pane lahir di Sipirok-Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. Pemuda Lafran Pane yang tumbuh dalam lingkungan nasionalis-muslim pernah menganyam pendidikan di Pesantren, Ibtidaiyah, Wusta dan sekolah Muhammadiyah.

    Adapun latar belakang pemikirannya dalam pendirian HMI adalah: "Melihat dan menyadari keadaan kehidupan mahasiswa yang beragama Islam pada waktu itu, yang pada umumnya belum memahami dan mengamalkan ajaran agamanya. Keadaan yang demikian adalah akibat dari sitem pendidikan dan kondisi masyarakat pada waktu itu. Karena itu perlu dibentuk organisasi untuk merubah keadaan tersebut. Organisasi mahasiswa ini harus mempunyai kemampuan untuk mengikuti alam pikiran mahasiswa yang selalu menginginkan inovasi atau pembaharuan dalam segala bidang, termasuk pemahaman dan penghayatan ajaran agamanya, yaitu agama Islam. Tujuan tersebut tidak akan terlaksana kalau NKRI tidak merdeka, rakyatnya melarat. Maka organisasi ini harus turut mempertahankan Negara Republik Indonesia kedalam dan keluar, serta ikut memperhatikan dan mengusahakan kemakmuran rakyat.

    Peristiwa Bersejarah 5 Februari 1947

    Setelah beberapa kali mengadakan pertemuan yang berakhir dengan kegagalan. Lafran Pane mengadakan rapat tanpa undangan, yaitu dengan mengadakan pertemuan secara mendadak yang mempergunakan jam kuliah Tafsir. Ketika itu hari Rabu tanggal 14 Rabiul Awal 1366 H, bertepatan dengan 5 Februari 1947, disalah satu ruangan kuliah STI di Jalan Setiodiningratan (sekarang Panembahan Senopati), masuklah mahasiswa Lafran Pane yang dalam prakatanya dalam memimpin rapat antara lain mengatakan "Hari ini adalah pembentukan organisasi Mahasiswa Islam, karena persiapan yang diperlukan sudah beres. Yang mau menerima HMI sajalah yang diajak untuk mendirikan HMI, dan yang menentang biarlah terus menentang, toh tanpa mereka organisasi ini bisa berdiri dan berjalan"

    Pada awal pembentukkannya HMI bertujuan diantaranya antara lain:

    Mempertahankan dan mempertinggi derajat rakyat Indonesia.

    Menegakkan dan mengembangkan ajaran agama Islam. Sementara tokoh-tokoh pemula / pendiri HMI antara lain :

    


      # Lafran Pane (Yogya),


      # Karnoto Zarkasyi (Ambarawa),


      # Dahlan Husein (Palembang),


      # Maisaroh Hilal (Singapura),


      # Suwali, Yusdi Ghozali (Semarang),


      # Mansyur, Siti Zainah (Palembang),


      # M. Anwar (Malang),


      # Hasan Basri, Marwan, Zulkarnaen, Tayeb Razak, Toha Mashudi (Malang),


      # Baidron Hadi (Yogyakarta).



    Faktor Pendukung Berdirinya HMI

    Posisi dan arti kota Yogyakarta

    Yogyakarta sebagai Ibukota NKRI dan Kota Perjuangan

    Pusat Gerakan Islam

    Kota Universitas/ Kota Pelajar

    Pusat Kebudayaan

    Terletak di Central of Java

    Kebutuhan Penghayatan dan Keagamaan Mahasiswa

    Adanya tuntutan perang kemerdekaan bangsa Indonesia

    Adanya STI (Sekolah Tinggi Islam), BPT (Balai Perguruan Tinggi)

    Gajah Mada, STT (Sekolah Tinggi Teknik).

    Adanya dukungan Presiden STI Prof. Abdul Kahar Muzakir

    Ummat Islam Indonesia mayoritas

    Faktor Penghambat Berdirinya HMI

    Munculnya reaksi-reaksi dari :

    Perserikatan Mahasiswa Yogyakarta (PMY)

    Gerakan Pemuda Islam (GPII)

    Pelajar Islam Indonesia (PII)

    Fase-Fase Perkembangan HMI dalam Perjuangan Bangsa Indonesia

    Fase Konsolidasi Spiritual (1946-1947)

    Sudah diterangkan diatas

    Fase Pengokohan (5 Februari 1947 - 30 November 1947)

    Selama lebih kurang 9 (sembilan) bulan, reaksi-reaksi terhadap kelahiran HMI barulah berakhir. Masa sembilan bulan itu dipergunakan untuk menjawab berbagai reaksi dan tantangan yang datang silih berganti, yang kesemuanya itu semakin mengokohkan eksistensi HMI sehingga dapat berdiri tegak dan kokoh.

    Fase Perjuangan Bersenjata (1947 - 1949)

    Seiring dengan tujuan HMI yang digariskan sejak awal berdirinya, maka konsekuensinya dalam masa perang kemerdekaan, HMI terjun kegelanggang pertempuran melawan agresi yang dilakukan oleh Belanda, membantu Pemerintah, baik langsung memegang senjata bedil dan bambu runcing, sebagai staff, penerangan, penghubung. Untuk menghadapi pemberontakkan PKI di Madiun 18 September 1948, Ketua PPMI/ Wakil Ketua PB HMI Ahmad Tirtosudiro membentuk Corps Mahasiswa (CM), dengan Komandan Hartono dan wakil Komandan Ahmad Tirtosudiro, ikut membantu Pemerintah menumpas pemberontakkan PKI di Madiun, dengan mengerahkan anggota CM ke gunung-gunung, memperkuat aparat pemerintah. Sejak itulah dendam kesumat PKI terhadap HMI tertanam. Dendam disertai benci itu nampak sangat menonjol pada tahun '64-'65, disaat-saat menjelang meletusnya G30S/PKI.

    Fase Pertumbuhan dan Perkembangan HMI (1950-1963)

    Selama para kader HMI banyak yang terjun ke gelanggang pertempuran melawan pihak-pihak agresor, selama itu pula pembinaan organisasi terabaikan. Namun hal itu dilakukan secara sadar, karena itu semua untuk merealisir tujuan dari HMI sendiri, serta dwi tugasnya yakni tugas Agama dan tugas Bangsa. Maka dengan adanya penyerahan kedaulatan Rakyat tanggal 27 Desember 1949, mahasiswa yang berniat untuk melanjutkan kuliahnya bermunculan di Yogyakarta. Sejak tahun 1950 dilaksankanlah tugas-tugas konsolidasi internal organisasi. Disadari bahwa konsolidasi organisasi adalah masalah besar sepanjang masa. Bulan Juli 1951 PB HMI dipindahkan dari Yogyakarta ke Jakarta.

    Fase Tantangan (1964 - 1965)

    Dendam sejarah PKI kepada HMI merupakan sebuah tantangan tersendiri bagi HMI. Setelah agitasi-agitasinya berhasil membubarkan Masyumi dan GPII, PKI menganggap HMI adalah kekuatan ketiga ummat Islam. Begitu bersemangatnya PKI dan simpatisannya dalam membubarkan HMI, terlihat dalam segala aksi-aksinya, Mulai dari hasutan, fitnah, propaganda hingga aksi-aksi riil berupa penculikan, dsb.

    Usaha-usaha yang gigih dari kaum komunis dalam membubarkan HMI ternyata tidak menjadi kenyataan, dan sejarahpun telah membeberkan dengan jelas siapa yang kontra revolusi, PKI dengan puncak aksi pada tanggal 30 September 1965 telah membuatnya sebagai salah satu organisasi terlarang.

    Fase Kebangkitan HMI sebagai Pelopor Orde Baru (1966 - 1968)

    HMI sebagai sumber insani bangsa turut mempelopori tegaknya Orde Baru untuk menghapuskan orde lama yang sarat dengan ketotaliterannya. Usaha-usaha itu tampak antara lain HMI melalui Wakil Ketua PB Mari'ie Muhammad memprakasai Kesatuan Aksi Mahasiswa (KAMI) 25 Oktober 1965 yang bertugas antara lain : 1) Mengamankan Pancasila. 2) Memperkuat bantuan kepada ABRI dalam penumpasan Gestapu/ PKI sampai ke akar-akarnya. Masa aksi KAMI yang pertama berupa Rapat Umum dilaksanakan tanggal 3 Nopember 1965 di halaman Fakultas Kedokteran UI Salemba Jakarta, dimana barisan HMI menunjukan superioitasnya dengan massanya yang terbesar. Puncak aksi KAMI terjadi pada tanggal 10 Januari 1966 yang mengumandangkan tuntutan rakyat dalam bentuk Tritura yang terkenal itu. Tuntutan tersebut ternyata mendapat perlakuan yang represif dari aparat keamanan sehingga tidak sedikit dari pihak mahasiswa menjadi korban. Diantaranya antara lain : Arif rahman Hakim, Zubaidah di Jakarta, Aris Munandar, Margono yang gugur di Yogyakarta, Hasannudin di Banjarmasin, Muhammad Syarif al-Kadri di Makasar, kesemuanya merupakan pahlawan-pahlawan ampera yang berjuang tanpa pamrih dan semata-mata demi kemaslahatan ummat serta keselamatan bangsa serta negara. Akhirnya puncak tututan tersebut berbuah hasil yang diharap-harapkan dengan keluarnya Supersemar sebagai tonggak sejarah berdirinya Orde Baru.

    Fase Pembangunan (1969 - 1970)

    Setelah Orde Baru mantap, Pancasila dilaksanakan secara murni serta konsekuen (meski hal ini perlu kajian lagi secara mendalam), maka sejak tanggal 1 April 1969 dimulailah Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita). HMI pun sesuai dengan 5 aspek pemikirannya turut pula memberikan sumbangan serta partisipasinya dalam era awal pembagunan. Bentuk-bentuk partisipasi HMI baik anggotanya maupun yang telah menjadi alumni meliputi diantaranya : 1) partisipasi dalam pembentukan suasana, situasi dan iklim yang memungkinkan dilaksanakannya pembangunan, 2) partisipasi dalam pemberian konsep-konsep dalam berbagai aspek pemikiran 3) partisipasi dalam bentuk pelaksana langsung dari pembangunan.

    Fase Pergolakan dan Pembaharuan Pemikiran (1970 - sekarang )

    Suatu ciri khas yang dibina oleh HMI, diantaranya adalah kebebasan berpikir dikalangan anggotanya, karena pada hakikatnya timbulnya pembaharuan karena adanya pemikiran yang bersifat dinamis dari masing-masing individu. Disebutkan bahwa fase pergolakan pemikiran ini muncul pada tahun 1970, tetapi geja-gejalanya telah nampak pada tahun 1968. Namun klimaksnya memang terjadi pada tahun 1970 di mana secara relatif masalah- masalah intern organisasi yang rutin telah terselesaikan. Sementara di sisi lain, persoalan ekstern muncul menghadang dengan segudang problema.

    Billahittaufiq  wal hidayah,

    Wassalamualaikum war. wab.

    

    HMI Cabang Gorontalo

    * Disadur dari berbagai sumber.


source : http://www.hmigorontalo.20megsfree.com/sejarah.html

Sharing-sharing yang membawa pencerahan

Malem ini hari yang sangat indah karena saya baru saja selesai sharing-sharing dengan temen-temen  untuk kebaikan HMI komisariat akakom,saya mulai dari awal ceritanya pertama kita rapat bidang PTKM yang ingin melakukan kegiatan yaitu training jurnalistik yang akan dihadiri pemateri dari sinergi yaitu suatu lembaga pers HMI cabang jogjakarta setelah kita rapat kordinasi tiba-tiba datang teman kita saudara J (inisial) yang cenderung tidak aktif di dalam kepengurusan  disitulah si J ini  disuruh mengungkapkan unek-unek nya mengapa jarang aktif di dalam kepengurusan setelah di cerita mengapa dia tidak aktif di dalam kepengurusan ternyata teman-temen juga mempunyai permasalahan yang sama dan di situlah mulai di lakukan sharing-sharing temen-temen dengan begitu asyiknya dan kita berinisiatif kalau kita ngomong langsung sama pak KETUM yang berinisial R di situlah sharing - sharing itu lebih hidup dan membicarakan gimana kedepan supaya lebih baik dari yang sekarang disitulah menurut saya ke intelektualan sebuah mahasiswa muncul dan mulai mekar dan berkembang ,dan saya bertanya kepada diri saya apakah ini sebenarnya ilmu yang diberikan HMI kepada saya ,sekarang saya mulai paham ternyata ini yang dinamakan ilmu yang sebenarnya.sekian dulu tulisan saya yang tidak jelas ini.Terima kasih

created by pak suroso

Rabu, 29 Desember 2010

HMI: Tuntaskan Kasus-kasus Kekerasan Atas Aktivis

Jakarta (ANTARA News) - Ketua PB HMI bidang Media dan Infokom, Bambang M Fajar, atas nama organisasinya mendesak aparat penegak hukum segera menuntaskan berbagai kasus kekerasan atas aktivis anti korupsi, juga aktivis kampus di berbagai daerah.

"Selain kasus kekerasan yang dialami seorang aktivis ICW, salah satu Sekretariat Cabang HMI di Labuhan Batu juga diduga disabotase oknum tak dikenal, sehingga mengakibatkan gedungnya terbakar," katanya kepada ANTARA di Jakarta, Minggu malam.

PB HMI, menurutnya menilai, jika aksi-aksi kekerasan tersebut lamban atau tak serius dituntaskan, akan menjadi preseden buruk bagi upaya pemberantasan korupsi serta berbagai penyakit masyarakat lainnya, seperti judi, manipulasi jabatan, suap, maupun mafia hukum.

Dua kasus di tempat berbeda ini, menurutnya, memang belum jelas motifnya. "Tetapi yang pasti, baik aktivis ICW maupun teman-teman HMI di Cabang Labuhan Batu kini tengah melakukan investigasi serta pembongkaran sejumlah kasus korupsi," ujarnya.

Akibat kebakaran yang melanda markas HMI tersebut, bagian depan bangunan rusak berat, berikut hancurnya beberapa peralatan penting seperti komputer.

"Api cepat sekali merangsek, padahal bagian depan bangunan masih ada betonnya, meskipun setengahnya memang kayu. Sedangkan di bagian belakang seutuhnya beton, namun tetap saja rusak," ungkapnya berdasarkan laporan Sekretariat HMI Cabang Labuhan Batu tersebut.

Bambang M Fajar menambahkan, tidak ada tanda-tanda api terjadi karena meledaknya kompor gas di dapur sekretariat, karena keadaannya tetap baik, malah apinya belum dimatikan.

"Menurut tetangga yang melihat saat kejadian, pada saat api membakar sekretariat kami, lampu bagian depan bangunan masih menyalah. Lalu disimpulkan, api bukan dari korsleting listrik. Diduga kuat ada oknum yang sengaja melakukan pembakaran sekretariat itu," ujarnya.

Hal ini, menurut Bambang M Fajar, terkait pula dengan getolnya aksi para aktivis HMI menuntut pemberantasan penyakiat masyarakat seperti judi, Miras, termasuk korupsi. (M036/K004)

source : http://hmi.or.id/berita/228/hmi-tuntaskan-kasus-kasus-kekerasan-atas-aktivis

Bisnis Komisariat

Bisnis Komisariat yang sedang di laksanakan adalah jualan pulsa yang di kelola oleh bendahara umum HMI Stimik Akakom jogjakarta di situlah pendapatan sedikit demi sedikit komisariat walaupun masih banyak yang berhutang sehingga ibu bendum juga kebingungan

Music

Alhamdullilah telah rilis album teman kita kanda Fendi wally yang berjudul Tomat (tobat maksiat) silahkan bisa di download di link ini dan juga bisa di lihat di Youtube di wighet di samping ,Terima kasih

Semua Tentang PTKM

Bidang PTKM adalah kepanjangan Perguruan Tinggi dan Kemahasiswaan yang mempunyai tugas menjebatani kebutuhan temen-temen komisariat yang berhubungan dengan kampus maupun luar kampus

About

Ini adalah sebuah blog PTKM yang menggantikan program kerja kemarin untuk membuat buletin tapi ternyata saya punya ide berbeda,kita dapat membuat buletin dengan konsep website dan bisa di update tiap hari dan juga sebagai sebuah diary dari bidang PTKM itu sendiri memandang sebuah permasalahan,dan juga dapat sebagai tempat membagikan ilmu dan banyak lagi yang lainya.Sebagai pembelajaran kami untuk menjadi lebih baik dan juga untuk kemajuan HMI komisariat Stimik Akakom secara khusus dan secara luas kami dedikasikan kepada seluruh kader HMI Di seluruh indonesia yang melihat blog kami,demikian lah prakata dari kami bidang PTKM Komisariat Stimik Akakom Jogjakarta apabila ada konten-konten yang kurang berkenan kami minta maaf dan kami juga menunggu saran maupun kritik dari seluruh Kader HMI seluruh indonesia.Sekian Terima Kasih.

Selasa, 28 Desember 2010

Kontak PTKM

Untuk Temen-temen yang membutuhkan PTKM AKAkom atau apa silahkan saja kirim e-mail ke buletinPTKM@gmail.com

Struktur Pengurus 2010 - 2011

PENGURUS
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
KOMISARIAT STMIK AKAKOM
Periode 2010 ? 2011



KETUA UMUM : RANDY MESYAH(TI/S1-?08)

Ketua Bidang Pembinaan Anggota (PA) : DEBY RITMA TIKA SARI(TI/S1-?08)
Ketua Bidang Teknik Informatika (TI) : SUSANTO(TI/S1-?08)
Ketua Bidang Perguruan Tinggi dan Kemahasiswaan : JOKO SUSAMTO(TI/S1-?09)

SEKRETARIS UMUM : YETI CITA KARYATI(TI/S1-?08)
Wakil Sekretaris Umum Bidang PA :BAMBANG ARYANTO (TI/S1-?09)
Wakil Sekretaris Umum Bidang PTKM :OLEN OFPRATAMA (KA/D3-?09)
Wakil Sekretaris Umum Bidang TI : ARIS SANTOSO(TI/S1-?08)

BENDAHARA UMUM : ROHMAH (TI/S1-?08)
Wakil Bendahara Umum : DESY PUTRI SYAFRIANTI(TI/S1-?09)
DEPARTEMEN ? DEPARTEMEN

DEPARTEMEN PEMBINAAN ANGGOTA ( PA )
1.   WARMAN
(TI/S1-?09)
2.   AHMAD MUTOHA
(TI/S1-?09)
3.   ZAINUDIN (TI/S1-?09)
4.   FATRUDIN (TI/S1-?08)
5.   UMAR PUJA KUSUMA (SI/S1-?08)
6.   DEWI DARLIANINGRUM (TI/S1-?08)
7.   TRI TAUFIK SARDI (SI/S1-?09)
8.   ANGGIT APRIANTO (TI/S1-?09)
9.   EKO PURWANTO (TI/S1-?08)
10. RIA ESTI LUSIANA (SI/S1-?08)

DEPARTEMEN TEKNOLOGI INFORMATIKA ( TI )
1. ZURAIDAH SAFITRI (TI/S1-?08)
2. RATNA ISWANTARA
(TI/S1-?08)
3. FENDY WALLY (SI/S1-?09)
4. HERRI NUR A(SI/S1-?08)
5. HARYANTO (TI/S1-?08)
DEPARTEMEN PERGURUAN TINGGI DAN KEMAHASISWAAN ( PTKM )
1. BENI APRIZAL (TI/S1-?08)
2. ARIF SAPUTRA (TI/S1 - ?2008)

Profile Hmi Akakom

STMIK (Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer) AKAKOM adalah institusi pendidikan di bidang teknologi informasi. STMIK AKAKOM didirikan pada tahun 1979. STMIK AKAKOM saat ini menempati gedung administrasi, kuliah, serta laboratorium terpadu di Jl. Raya Janti no 143, Yogyakarta 55198.

Sedangkan Hmi Komisariat STMIK Akakom di dirikan pada tanggal 25 April 1999 di kampus STMIK Akakom Yogyakarta yang di prakarsai oleh sekelompok mahasiswa yang mengnginkan adanya pembaharuan baik ditingkatan personal maupun institusional.



Alamat Sekretariat :
Jln. Raya Jnati, Gg. Arjuna No.44 Rt.02 Rw.19. Karangjambe, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta 55198

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger